
Mesir menegaskan rekonstruksi Jalur Gaza harus dilakukan tanpa pemindahan warga Palestina.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyampaikan hal ini dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa di Kairo, Rabu (5/2).
Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan agar negaranya mengambil alih Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara lain.
Sebelumnya, Trump juga menyarankan warga Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania—dua negara yang tegas menolak gagasan tersebut.
Pemulihan Gaza harus dipercepat tanpa warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, terutama dengan hak terhadap tanah mereka dan penolakan untuk meninggalkannya,” kata Abdelatty dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Mesir, seperti diberitakan AFP.
Mesir juga menegaskan agar Otoritas Palestina diberdayakan secara politik dan ekonomi untuk bisa menjalankan pemerintahan di Gaza.
Trump Klaim Didukung, Mesir dan Yordania Tolak

Di Gedung Putih, Trump mengeklaim usulannya mendapat dukungan dari “kepemimpinan tertinggi” di Timur Tengah.
Namun, Mesir dan Yordania, dua sekutu utama AS, menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam rencana tersebut.
Kedua negara justru kembali menegaskan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Palestina-Israel.
Hamas yang sejak 2007 menguasai Gaza, bukan bagian dari Otoritas Palestina yang diakui internasional.
Saat ini, Otoritas Palestina hanya memiliki kendali terbatas di Tepi Barat.
Comentarios