
Tak ada paksaan dari pihak sekolah, SMPN 7 Mojokerto, terhadap muridnya untuk ikut outing ke Pantai Drini, Gunungkidul, DIY, pada Selasa (28/1) lalu.
Pj Wali Kota Mojokerto Mohammad Ali Kuncoro menjelaskan, pihaknya sudah melakukan upaya penggalian informasi terkait adanya dugaan unsur pemaksaan dalam outing tersebut. Penggalian informasi dilakukan terhadap siswa, wali-murid, komite, dan juga pihak sekolah. Hasilnya nihil alias tak ada paksaan.
"Menurut kesaksian negatif (unsur pemaksaan) atau tidak ada paksaan," beber Ali saat dikonfirmasi, Rabu (5/2).
Ia menyebut, pihak-pihak yang dimintai keterangan itu adalah mereka yang dilibatkan dalam persiapan keberangkatan 257 siswa kelas 7 dan 8 ke Pantai Drini.
"Semua sudah dibicarakan dan sebelum berangkat pun juga dilaksanakan pembekalan yang melibatkan seluruh ortu melalui daring," kata dia.
Adapun dalam insiden yang terjadi di Pantai Drini, 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak saat berwisata. Tiga di antaranya tewas.
Mereka terseret ombak di wilayah Rip Current. Rip Current merupakan arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai. Rip Current bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekali pun ke laut.
Comments